Komoditas utama dan Produksi SDI WPP NRI 573
* Komoditas Utama
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesi 573 merupakan wilayah pengelolaan perikanan tuna, cakalang, dan tongkol yang berada di Samudera Hindia. Sebagai laut lepas, Samudera Hindia merupakan lautan lepas yang terhubung dengan negara-negara Indian Ocean Rim sehingga pengelolaan perikanannya menjadi bagian dari wilayah pengelolaan Indian Ocean Tuna Commission /IOTC, bahkan secara khusus untuk jenis tuna komoditas ekonomi tinggi, yaitu tuna sirip biru selatan. Oleh karena itu di WPP-NRI 573 ini yang menjadi komoditas utama yakni ikan tuna, ikan cakalang, dan ikan tongkol.
1. Ikan Tuna
Ikan tuna merupakan sumberdaya perikanan laut yang mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian bangsa dan pembangunan perikanan Indonesia. Saat krisis ekonomi global, nilai ekspor tuna dan cakalang naik 9,1% dan volume meningkat 17,8% (Ediyanto, 2017).Ikan cakalang sebagai komoditas ekspor baik dalam bentuk segar, beku maupun olahan (Saputra et.al., 2014).Meskipun produksi perikanan tangkap mengalami penurunan pada tahun 2015, akan tetapi komoditas ikan TCT mengalami peningkatan sebesar 15,4 persen, 15,79 persen dan 5,65 persen (KKP b, 2015).
2. Ikan Tongkol
Dominansi kelompok ikan pelagis besar di WPP 573 sangat berkaitan dengan sifat oseanik, yang merupakan habitat utama ikan pelagis besar. Hal inilah yang menyebabkan kelompok ikan pelagis besar ini mendominasi perikanan di negara-negara seputar Samudera Hindia. Analisis lebih lanjut menunjukkan komposisi jenis ikan pelagis besar di seluruh WPP ditemukan lebih dari 10 jenis dan yang dominan adalah ikan tongkol (Auxis sp.) dan tenggiri (Euthynnus sp.)
3. Ikan Cakalang
Ikan cakalang (Katsuwanus pelamis) merupakan salah satu ikan ekonomis penting di Indonesia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013) menyebutkan target pertumbuhan ekspor mencapai 19% dimana posisi ikan Tuna, Tongkol dan Cakalang sangat strategis dalam menghasilkan devisa negara, selain sebagai komoditas pencukupan sumber protein hewani untuk penduduk Indonesia.
* Produksi
.
.
.
.
Komentar
Posting Komentar